meneteskan sepi dalam kalbuku
ada yang samar-samar kulupa
terbentang kala hujan itu pecah
menyentuh tanah
yang lama tandus dan gersang
yang selalu mengharap awan kerinduan
datang menumpahkan
hatinya yang telah gelisah
kuresapi kebeningannya
hujan menyembunyikannya
seolah yang suci tidak boleh
diterangkan
seolah meminta untuk dibiarkan
menjadi makna
yang tak perlu dibingkai apa-apa
Oktober, 30 2009
0 komentar:
Posting Komentar