Surat Seorang Petani Kepada Presiden

pak presiden, dengar suara penuh dengan bara api dalam dada kami
sudah berapa kebijakan kau tetapkan namun selalu saja memberatkan
senyummu tidak dapat meredakan kegelisahan hidupku di masa depan

pak presiden, berhentilah menyanyi di depan kami tapi dengarkan
tangisan anak-anak kami yang belum makan seharian
juga lihatlah ladang kami sudah tidak cukup lagi
menanggung kebutuhan hidup kami

pak presiden, buat apa ijazah pertanianmu dulu kau umbarkan
jika kualitas tanaman kita tetap saja rendah hingga kau pun enggan
makan
dan hanya mau bila itu adalah produk impor luar negeri

pak presiden, jika kau presiden yang baik turunkan harga
mudahkan anak-anakku sekolah setinggi-tingginya
berikan gambaran masa depan bangsa yang jelas di depan mata kami!
 
Oktober 30, 2009

0 komentar:

Posting Komentar