Kau diam-diam mencintai seseorang. Kau pun tahu bahwa orang yang kau sukai itu juga menaruh perasaan yang sama terhadapmu. Siang malam, tiap waktu, kau terus memikirkannya. Tiap kali dia datang, berupa bayang-bayang di benakmu, perasaanmu selalu bahagia sekaligus sakit. Kau senang karena dia hadir, kau dapat melihatnya, merasakannya. Akan tetapi kau sekaligus sedih sebab apa yang hadir, kau lihat, kau rasakan itu ternyata tak lebih dari sekedar bayangan belaka. Kau pun lekas berkaca diri; merenung apa yang telah terjadi denganmu waktu itu. Lalu kau tahu, bahwa kau rindu, kau ingin berdekatan dengan orang yang kau bayangkan.
Tiba-tiba hp itu berdering. Hatimu berdebar. Wajahmu merona; memancarkan cahaya dan menebarkan aroma bunga. Kau pernah berkata padanya bahwa kau bisa diandalkan, sembari dalam hati kau bertekad bahwa apapun yang dia minta akan kau berikan, bahwa kau akan melakukan segala yang terbaik untuknya. Ya, pada tengah malam itu, dia menghubungimu sembari menangis. Katanya “Tuhan, sebenarnya aku malu padaMu, aku malu karena tidak sanggup menghadapi masalah ini sendiri, padahal Kau pernah berkata bahwa Kau tidak akan membebaniku dengan sesuatu yang aku sendiri tidak mampu. Tapi, aku rasanya sudah tidak kuat lagi, aku ingin meminta bantuan menyelesaikan urusanku ini, yang rasanya hanya bisa diselesaikan dengan sebuah keajaiban. Terimakasih”
hitung waris
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar